Darah Istihadhah: Pengertian, Penyebab, Hukum, dan Tata Cara Shalat

Salam Sahabat HomeSchooling, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai darah istihadhah. Topik ini mungkin tidak asing bagi sebagian dari kita, namun tetap menjadi hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami. Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Darah Istihadhah

Darah istihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita di luar masa haid dan di luar masa nifas. Darah ini umumnya tidak teratur dan tidak diketahui kadarannya. Istilah istihadhah berasal dari kata “ishtathada” yang artinya menjadi bercampur atau bercampur aduk.

Meski darah istihadhah bukan darah haid dan bukan darah nifas, namun tetap membutuhkan penanganan khusus. Apalagi jika terjadi pada seorang muslimah yang sedang menjalankan ibadah shalat. Untuk itu, kita perlu memahami penyebab dan tata cara menangani darah istihadhah dengan benar.

Penyebab Darah Istihadhah

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan darah istihadhah pada wanita, diantaranya:

Faktor Penyebab Penjelasan
Gangguan hormonal Darah istihadhah dapat disebabkan oleh gangguan hormonal pada tubuh wanita, misalnya akibat penggunaan obat-obatan tertentu atau masalah kesehatan tertentu.
Cedera atau infeksi Darah istihadhah juga dapat disebabkan oleh cedera atau infeksi pada organ reproduksi wanita, misalnya karena tindakan medis tertentu atau hubungan seksual yang tidak aman.
Stres atau tekanan Stres atau tekanan juga dapat memicu terjadinya darah istihadhah pada wanita.

Hukum Darah Istihadhah

Ketika mengalami darah istihadhah, wanita tidak diwajibkan berpuasa dan dilarang shalat selama darah tersebut keluar. Namun, wanita tetap disarankan untuk melakukan tata cara ibadah yang lain, seperti membaca Al-Quran, berzikir, dan lain-lain.

Sedangkan saat darah istihadhah berhenti, wanita diwajibkan mandi besar dan dapat kembali melaksanakan ibadah shalat serta puasa. Namun jika darah tersebut terus menerus keluar selama 15 hari atau lebih, maka disarankan untuk memeriksakan kesehatan ke dokter.

Tata Cara Shalat saat Darah Istihadhah

Apabila darah istihadhah keluar saat sedang menjalankan shalat, maka shalat tersebut tidak sah. Wanita dilarang untuk melanjutkan shalat tersebut dan harus mengulang shalat tersebut setelah mandi besar dan darah istihadhah berhenti.

FAQ darah istihadhah

1. Apakah darah haid dan darah istihadhah sama?

Tidak. Darah haid adalah darah yang keluar pada masa haid, sementara darah istihadhah keluar di luar masa haid dan di luar masa nifas.

2. Apakah darah istihadhah membatalkan puasa?

Tidak. Darah istihadhah tidak membatalkan puasa, sehingga wanita yang mengalaminya tetap diwajibkan untuk berpuasa.

3. Bagaimana cara menghentikan darah istihadhah?

Jika darah istihadhah sudah keluar selama 15 hari atau lebih, disarankan untuk memeriksakan kesehatan ke dokter. Namun jika darah tersebut tidak memenuhi syarat sebagai haid atau nifas, maka wanita dapat menghentikannya dengan mandi wajib atau mandi besar.

4. Apakah wanita yang mengalami darah istihadhah tetap dapat membaca Al-Quran?

Ya, wanita yang mengalami darah istihadhah tetap dapat membaca Al-Quran. Namun diharapkan untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum memegang Al-Quran.

5. Apakah darah istihadhah dapat dicegah?

Tidak selalu. Namun wanita dapat mengurangi risiko terjadinya darah istihadhah dengan menjaga kesehatan organ reproduksi dan melakukan hubungan seksual yang aman.

Kesimpulan

Darah istihadhah memang bukan darah haid atau darah nifas, namun tetap memerlukan penanganan khusus. Wanita diharapkan untuk memahami penyebab dan tata cara menangani darah istihadhah dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan ibadah shalat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.